
7 Kecelakaan Umum dalam Olahraga Padel, Berhati-hatilah!
Belakangan ini, padel telah menjadi salah satu cabang olahraga raket yang cukup digemari oleh sebagian orang. Olahraga ini menggabungkan elemen-elemen dari permainan tenis dengan teknik tertentu.
squash,
Biasanya diikuti oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari dua pemain. Padel merupakan permainan yang menarik dan sederhana untuk dipelajari, menjadikannya populer terutama sebagai olahraga hiburan.
Walaupun demikian, padel tetap menghadirkan sejumlah tantangan, misalnya kemungkinan terjadinya cedera selama permainan. Cedera apa sajakah yang sering dialami dalam cabang olahraga ini? Ayo kita bahas untuk meningkatkan kewaspadaanmu!
1. Cederanya Siku (Lateral Epicondylitis)
Lataral epikondilitis merupakan bentuk cedera siku yang paling sering terjadi di antara atlet padel menurut sebuah studi pada jurnal tersebut.
Ciancia y Deporte
Pada tahun 2024, cedera pada siku menjadi yang paling umum. Cedera jenis ini mencakup hingga 20% dari semua kasus cedera yang dilaporankan. Lateral epicondylitis berpengaruh pada tendon di daerah siku dan biasanya dipicu oleh postur tangan yang salah, alat yang kurang tepat, atau akibat aktivitas repetitif.
Secara detail, cedera yang disebabkan oleh teknik yang kurang baik umumnya timbul dari penempatan pergelangan tangan yang tidak tepat saat menghantam bola. Sementara itu, cedera akibat perlengkapan yang tak sesuai sering kali dipicu oleh tekanan ekstra pada racket tenis tanpa adanya dampers. Di sisi lain, cedera yang diakibatkan oleh repetitifnya suatu gerakan bisa dikarenakan traumas kecil pada tendon lantaran aktivitas gerakan yang dilakukan secara kontinu dan besar jumlahnya.
2. Cidera pada otot betis (triset surae)
Cedera di bagian paha kerap dialami akibat pergerakan kaki yang umumnya melaksanakan ”
stop
” dan “
start
yang terjadi secara mendadak. Umumnya, hal ini berdampak pada otot triset suraem, yakni sekumpulan otot yang membentuk bagian belakang kaki. Berdasarkan temuan studi dalam jurnal tersebut, disebutkan bahwa cedera semacam itu merupakan penyebab kedua dari kecelakaan olahraga yang umum dialami pemain padel, dengan angka sekitar 13 persen.
3. Cedera bahu
Cedera bahu yang sering kali dialami oleh pemain padel biasanya berhubungan dengan tindakan menghantam bola saat posisi di atas kepala ataupun pada saat melakukan servis. Aktivitas tersebut dapat menimbulkan ketidakefektifan pergerakan sendi bahu dan akhirnya merusak jaringannya. Salah satu jenis cidera yang paling lazim ditemui ialah
tendinopati rotator cuff
, yaitu kerusakan pada otot-otot bahu yang berperan menstabilkan tulang humerus di dalam lorong glenoid pada persendian bahu sehingga memungkinkan pergerakan putar dan pengangkatan lengan.
4. Cedera lutut
Cedera lutut merupakan luka yang paling banyak terjadi di permainan padel, menyumbang sekitar 12% dari semua cedera yang ditemukan dalam studi tersebut. Biasanya, kondisi ini dipicu oleh rotasi, putaran tubuh, atau dampak akibat fleksi atau ekstensi lutut secara berlebihan. Jenis-jenis cedera lutut yang paling lazim antara lain terkilir lutut, kerusakan ligamen anterior kross (ACL), serta sindrom tendon patellar.
5. Cedera punggung bawah
Permainan padel mencakup beragam jenis tembakan, termasukolahraga yang kompleks dan bervariasi.
forehand groundstroke
dan
backhand groundstroke
Teknik tendangan ini mengandalkan aktivasi otot serta persendian di sekitar daerah pangkal punggung. Gerakan bertubi-tubinya selama pertandingan bisa berpotensi menimbulkan masalah pada bagian tersebut.
Cedera punggung bawah yang paling umum terjadi adalah lumbosikatis akut. Kondisi ini melibatkan kerusakan pada saraf skiatika sehingga dapat menimbulkan nyeri, sensasi kesemutan, atau kebas dari area punggung bagian bawah hingga mencapai kaki. Jenis cedera tersebut biasanya berhubungan dengan olahraga intensitas tinggi dan posisi bertahan dalam pertandingan.
6. Memar pada pergelangan kaki dan tangan
Cederanya pergelangan tangan dan kaki sering kali ditemui di lapangan padel, dengan tingkat kemunculan sebesar 7%. Biasanya, cedera pada pergelangan kaki dipicu oleh gerakan cepat kaki ketika beralih posisi atau berputar selama pertandingan. Sementara itu, luka pada pergelangan tangan umumnya berkaitan dengan kesalahan teknik saat membengkokkan pergelangan tangan untuk mengayunkan raket menuju bola.
7. Cedera mata
Kerusakan pada mata pun sering dilaporkan terjadi saat bermain padel. Hal ini dikarenakan oleh beberapa aspek teknis, termasuk dimensi lapangan yang sempit, posisi para atlet yang saling mendekati satu sama lain, dan tingkat kecepatan bola yang sulit ditebak. Karena alasan tersebut, pemasangan pengaman mata umumnya direkomendasikan guna menghindari cidera semacam itu.
Di samping hal-hal yang telah disebutkan tadi, permainan padel pun bisa menimbulkan berbagai macam cedera lainnya seperti cidera pada bagian kepala atau leher, cedera pada area pinggang atau panggul, serta cedera pada paha. Akan tetapi, frekuensinya terbilang cukup rendah. Dengan demikian, kira-kira 46% dari semua cedera dalam permaian padel biasanya melibatkan tendon, otot, ligamen, dan tulang.
Padel merupakan suatu cabang olahraga yang menguras tenaga. Untuk melakonkannya diperlukan kecepatan, kelenturan tubuh serta daya tahan. Maka dari itu, apabila Anda berniat untuk mulai berkecimpung dalam permainan ini, akan lebih bijaksana bila Anda menyediakan waktu guna meningkatkan kondisi fisik lewat peningkatan aktivitas mobilitas sesuai dengan gaya gerak pada permainan padel tersebut. Hal ini dapat membantu mencegah risiko cidera saat bertanding.
Referensi
“Epidemologi Cedera dalam Permainan Padel dan Saran Pencegahan”.
Scielo.
Diakses Mei 2025.Jari Dahmen, Kaj S Emanuel, Albert Fontanells-Fes, Evert Verhagen, Gino M M J Kerkhofs, Babette M Pluim – Insiden, prevalensi dan karakteristik cedera dalam olahraga padel: tinjauan sistematis
BMJ Open Sport & Exercise Medicinedocclass
2023; 9:e001607.“Padel Injuries”.
Physiopedia.
Diakses Mei 2025.