
– Fakultas Kesejahteraan Hotel dan Pariwisata (FKHPor) dari Universitas Pelita Harapan (UPH) menyelenggarakan HOSPITOUR 2025. Acara ini mencakup serangkaian kompetisi dan seminar berukuran nasional yang dibuka untuk semua pihak yang tertarik dalam industri pariwisata di Indonesia.
Menangani topik “CONNECT – Membuat Peluang untuk Menghidupkan Kembali Pariwisata melalui Partisipasi Komunitas dan Teknologi,” acara yang diadakan dari tanggal 14 sampai 16 April 2025 ini mengutamakan signifikansi teknologi serta partisipasi masyarakat dalam merintis jalan menuju kesempatan baru dan meningkatkan struktur dasar industri wisata masa depan.
Dengan langkah ini, UPH bertujuan untuk mengembangkan praktek-praktik pariwisata yang bersifat inklusif, inovatif, serta berkelanjutan.
Tiap tahun, acara HOSPITOUR UPH jadi tempat untuk para pemuda menunjukkan bakat mereka dalam industri perjalanan dan wisata lewat berbagai lomba tingkat nasional. Di edisi kali ini, HOSPITOUR membawa 23 jenis perlombaan yang tersedia buat pelajar, mahasiswa, bahkan guru pengajarnya juga bisa ikut. Lomba-lomba tersebut mencakup persaingan dapur, pertarungan seni membuat minuman kopi dengan susu, perlumbaan pemandu wisata, sayembara paket tur, penyanyian tunggal, serta peninjauan tentang traveling. Para peserta datang dari banyak sekolah vokasi pariwisata di beberapa wilayah seperti Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, sampai Sulawesi Selatan.
Di luar kompetisi, HOSPITOUR 2025 juga mengadakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) pada bulan Februari-Maret tahun 2025. Dengan tujuh proyek yang tersebar di seluruh kota dan kabupaten Tangerang, para dosen dan mahasiswa dari UPH memberikan kontribusi nyata dengan melakukan berbagai pelatihan, termasuk manajemen tempat wisata digital, penguatan produk makanan setempat, serta kursus tentang seni lipat handuk dan bahasa Inggris terkait layanan tamu.
Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., sebagai Rektor UPH, juga turut menghadiri acara pengukuhan resmi HOSPITOUR 2025 dan dalam pidatonya ia menekankan betapa vitalnya persiapan generasi muda guna menghadapi revolusi industri pariwisata dunia. Dia menjelaskan bahwa era modern yang ditandai dengan kemajuan teknologi seperti Kecerdasan Buatan (KB), memberikan tantangan serta kesempatan baru di bidang tersebut.
“Melalui HOSPITOUR, kita bukan saja mengamati keadaan pariwisata pada sekarang, namun juga merencanakan arah masa mendatang. Indonesia telah berjalan pada jalan yang benar guna menyikapi tantangan global. Digitalisasi serta teknologi seperti Artificial Intelligence akan memunculkan perubahan signifikan dalam industri wisata. Oleh karena itu, kami bertujuan memberi bekal kepada pemuda supaya mereka dapat bersosialisasi dengan baik, melakukan inovasi, dan menciptakan pariwisata yang masih aktual sampai tahun 2045,” katanya.
Deputi Dekan FHIP UPH, Prof. Dr. Diena M. Lemy, A.Par., M.M., CHE., mengungkapkan bahwa kerjasama dengan komunitas serta penggunaan teknologi adalah dua aspek krusial untuk mencapai pariwisata yang lestari.
“Berbekal tema ‘CONNECT’, tujuan kita adalah untuk menggarisbawahi bahwa dampak dari inovasi digital maksimal jika dijalankan bersama-sama dengan komunitas. Kita harapkan acara HOSPITOUR ini bisa menjadi platform kerja sama antara akademisi, profesional, dan publik guna menciptakan industri pariwisata yang lebih inklusif serta responsif terhadap perubahan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Panitia HOSPITOUR 2025, Dr. Vasco Adato H. Goeltom, S.ST., M.M., CPHCM., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai ajang strategis untuk membentuk insan muda yang siap bersaing di dunia hospitality.
“HOSPITOUR bukan sekadar kegiatan tahunan, melainkan platform kolaboratif dan edukatif yang menyatukan talenta muda dari berbagai daerah. Semangat ‘CONNECT’ menjadi identitas kita bersama untuk terus bergerak maju,” kata Dr. Vasco.
Kerjasama Taktikal dengan Sektor Industri: Mendorong Inovasi Melalui Produk Riil dalam Persaingan
Satu keuntungan utama HOSPITOUR 2025 terletak pada kerjasama yang kuat di antara sektor pendidikan dengan industri lewat lomba yang menggunakan produk asli dari para mitra penyokongnya.
Kepala Prodi Manajemen Hotel di UPH, Dr. Amelda Pramezwary, A.Par., MM., CHE., mengatakan bahwa metode ini bukan saja meningkatkan jaringan, namun juga sebagai kesempatan nyata untuk membimbing para peserta.
Tema untuk tahun ini yang bernama Connect bertujuan bukan saja untuk membangun kolaborasi, namun juga merangsang sinergi yang menghasilkan karya bersama dengan sejumlah pemegang saham serta mitra lainnya. Diupayakan agar ciptaan para partisipan bisa memberikan semangat baru bagi penggiat bisnis kuliner di tanah air, yakin bahwa barang produksi dalam negeri punya daya tarik apabila dibentuk dan diproses dengan cara-cara kreatif,” ungkap Amelda.
Tahun ini, sejumlah sponsor aktif mendukung kompetisi dengan menghadirkan tantangan berbasis produk.
Daily Meal menyajikan konsep Food Innovation: Membayangkan Kembali Ciptaan Nusantara Lewat Masakan, di mana para kontestannya diminta untuk meracik tepung singkong menjadi hidangan kreatif, bernilai komersial, dan sehat. Bahkan, produk hasil inovasinya memiliki potensi untuk didistribusikan melalui jaringan penjualan Daily Meal.
Grup Orang Tua bekerja sama pada lomba inovasi pengemasan serta meningkatkan nilai produk minuman tradisional, mendorong para peserta untuk menyempurnakan produk riset dan pengembangan milik perusahaan sehingga sesuai dengan perkembangan wisata kontemporernya.
Santino dan Bogasari turut mensupport lomba tersebut, mengundang para kontestan untuk merancang menu-menu unik dengan menggunakan bahan mentah mereka sendiri, siap diterapkan di industri perhotelan.
Dengan metode ini, HOSPITOUR 2025 berubah menjadi sebuah platform belajar yang bersaing namun tetap sesuai dengan permintaan dunia kerja saat ini.
Inisiatif Menuju Pariwisata Berkelanjutan
Selain kompetisi, HOSPITOUR 2025 juga menghadirkan seminar nasional bertajuk “Beyond Green: Smart Solution for Sustainable Tourism and Hospitality”. Seminar ini sukses membuka ruang diskusi seputar solusi cerdas dan berkelanjutan bagi masa depan industri pariwisata.
Sesi seminar ini terdiri atas dua bagian besar yang mempertemukan para tokoh dan profesional penting dari industri wisata di tanah air.
Dalam sesi awal yang berjudul ‘Inisiatif untuk Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan’, ketiganya pembicara utama membagikan pemikiran mereka tentang arah kebijakan dan perubahan dalam sektor wisata nasional.
Dr. Ir. H. Hariyadi BS Sukamdani, M.M. – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Industri Wisata Indonesia (DPP AIWI) dan juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Hotel dan Restoran Indonesia (AHRI).
Dr. Andar Danova L. Goeltom, M.Sc, CPM (Asia), CHE – Asisten Deputi untuk Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pendidikan Vokasi di Kementerian Pariwisma Republik Indonesia
Dr. Frans Teguh, M.A., CHE. – Sekretaris Dewan Berkelanjutan Pariwisata Indonesia
Sesi kedua berfokus pada Sustainable Tourism 5.0: Menggabungkan Pariwisata, Pendidikan, dan Teknologi, yang mengeksplorasi cara integrasi antara pendidikan, teknologi, serta praktek sektor perhotelan bisa merancang sistem pariwisata yang lebih responsif dan kreatif. Pembawa acara dalam sesi tersebut meliputi:
Jefry Lieburts, S.ST., M.A., MBA, M.Pd. – Direktur Utama Grup Gunung Mas
Eric Gozal – Manajer Umum dari Fairfield by Marriott Bali
Eduard Pangkerego, S.T.Par., M.Par. – Wakil Presiden Operasional Grup ARTOTEL
Seminars nasional ini berfungsi sebagai titik refleksif di mana semua peserta menyadari bahwa arah masa depan sektor wisata bukan sekadar tentang menjaga kelangsungan lingkungan, namun juga membutuhkan penyesuaian terhadap perkembangan teknologi, perbaikan kapabilitas kerja, serta meningkatkan hubungan dengan masyarakat setempat untuk mencapai pertumbuhan dalam bidang industri tersebut.
INVESTASI MASA DEPAN PARIWISATA SEBAGAI CONNECT
Di luar hanya sebagai topik, CONNECT menggambarkan janji jangka panjang FHospar UPH untuk membangun pariwisata di Indonesia agar lebih kuat dan lestari. Kerjasama antara teknologi dengan partisipasi masyarakat setempat adalah dasar utama dalam menyelesaikan masalah-masalah industri serta merancang kesempatan-kesempatan baru mendekati visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Melalui rangkaian kegiatan HOSPITOUR 2025, selain diperlengkapi secara akademi, mahasiswa juga ditempa melalui pengalaman langsung di lapangan. Dengan pendekatan ini, mereka dipersiapkan menjadi profesional muda takut akan Tuhan, yang kompeten, dan siap berdampak positif bagi bangsa.***