
Kiat Ampuh Menyikapi Pinangan Mantan Yang Ingin Kembali
Kamu mungkin telah mengalami bagaimana susahnya untuk melupakan seseorang, ribuan metode kau coba agar dapat pulih dari kekecewaan pasca putus dengan mantanmu. Hingga suatu hari, kamu akhirnya berhasil melewati masa itu dan tak lagi menantikan apa pun dengannya.
Namun, keheninganmu kembali terganggu oleh sang mantan yang secara tidak terduga mulai mengirim pesan padamu dan mencoba mendekatimu sekali lagi dengan harapan bisa reconciled.
Mungkin kamu akan merasa gembira atau malah kesal jika dia datang lagi? Padahal kamu telah bersusah payah untuk menghapus ingatan tentang dia, namun tanpa banyak usaha dia kembali menawarkan hubungan yang sama seperti sebelumnya.
Jika seseorang merasa hal ini terlihat berlebihan atau dramatis, kenyataannya adalah perpisahan dalam sebuah hubungan tak boleh diremehkan. Bisa jadi Anda termasuk golongan yang cepat melupakan masa lalu, namun penting untuk dipahami bahwa tidak setiap individu memiliki kemampuan tersebut dan sekuat diri Anda.
Bagi beberapa individu, perpisahan asmara dan kekecewaan hati mungkin berujung pada kondisi depresif atau masalah psikologis serius, bahkan sampai ekstrem seperti bunuh diri. Hal ini bisa terjadi akibat kurangnya ketegaran mental, rasa sakit dalam hati yang luar biasa, serta kesulitan untuk kembali bangkit saat jatuh.
Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila seseorang menyatakan bahwa dia terus-menerus mencoba untuk melupakan mantan pacarnya. Meskipun demikian, kondisinya belum seburuk depresi atau masalah serius lainnya.
Saat ini, mari kita langsung membahas bagaimana caranya menghadapi mantanmu yang mendadak memintamu kembali. Pertimbangan pertama adalah kamu harus bisa menenangkan dirimu sendiri. Jangan sampai emosimu cepat terpengaruhi, dan hadapilah situasi tersebut dengan tenang.
Jangan segera mengambil keputusan untuk memutuskannya kembali hanya lantaran perasaan rindumu, ingatanmu tentang momen-momen indah bersamanya, sensasi kesendirianmu, serta pemikiran bahwa takkan ada lagi seseorang yang melebihi dirinya.
Anda perlu mengingat penyebab utama pemutusan hubungan sebelumnya. Apa masalah yang menyebabkan kalian akhirnya memilih pisah? Dan bisakah kondisi itu muncul lagi di masa depan? Lebih-lebih, bila ikatan lalu-lintas telah memberi dampak pada keadaan psikis Anda, pertimbangkan dengan cermat.
Berikan padanya waktu serta kesempatan supaya ia dapat membuktikan telah mengalami transformasi sungguhan, dengan begitu ikatan Anda sekian lama mungkin menjadi lebih baik. Hindari dipermainkan oleh kata-kata manis ataupun serapan hati belaka. Sebab modifikasi nyata cuma bakal kelihatan lewat tindak tanduknya.
Pada kesempatan ini, adalah waktu bagi Anda untuk mengevaluasi dan sekaligus mengoreksi segala aspek dalam diri Anda yang perlu ditingkatkan. Baik itu karakteristik pribadi yang belum sempurna atau hal-hal lain. Selain itu, pikirkanlah tentang keputusan apa saja yang akan Anda buat di masa depan.
Apabila pada akhirnya kamu tetap meragukan hal tersebut atau bahkan belum siap untuk mengambil keputusannya lagi, lebih baik kurangi frekuensi komunikasimu dengannya. Jangan sampai kamu menyingkirkan pilihanmu sendiri. Oleh karena itu, hindari kesalahan dengan memberinya harapan semu.
Secara keseluruhan, tak perlu tergesa-gesa membuat keputusan saat sang mantan meminta untuk berpacaran lagi. Jangan langsung lembut hati cuma gara-gara ia minta maaf berkali-kali, atau terus mendekatimu. Selalu prioritaskan kesejahteraan psikis serta emosi diri sendiri.
Jika Anda telah memutuskan untuk mengambilnya kembali, maka lakukanlah. Biarkan proses move on yang terjadi saat itu menjadi bagian dari pertumbuhan dan pendewasaan diri Anda.
Tidak peduli apa pilihan Anda dalam mengambil keputusan, apakah Anda memilih untuk menerimanya atau menolakkannya, jangan lupa bahwa Anda memiliki hak untuk merasakan kebahagiaan. Demikian pula halnya dengan mantan Anda tersebut; ia juga pantas mendapatkan kegembiraan. Oleh karena itu, jika diputuskan untuk menerima semuanya lagi secara ikhlas, ataupun bersama-sama melupakan segalanya dengan hati yang lega, maka jalani saja.(*).