
– Pasar saham Indonesia melaju cepat menuju zona positif pada sesi perdagangan Rabu (14/5), setelah masa liburan untuk peringatan Hari Raya Waisak 2025. Pada hari itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus angka 6.975, dengan kenaikan sebesar 143 poin atau mencapai kenaikan 2,10 persen.
Menurut data dari RTI Business, jumlah saham yang diperdagangkan berada pada angka 20.410 dengan total nilai transaksi sebesar Rp 10.669 miliar. Selain itu, disebutkan juga bahwa tingkat kegiatan transaksi mencapai 989.547 kali.
Dalam sesi kedua perdagangan hari ini, total 397 saham naik, 216 saham turun, serta 182 saham lainnya tetap stabil tanpa ada perubahan.
Analis Ekuitas Retail dari PT Indo Premier Sekuritas, Indri Liftiany Travelin Yunus percaya bahwa IHSG telah berada dalam kecenderungan naik yang kuat sejak tanggal 8 April 2025. Meskipun demikian, minggu lalu, IHSG tidak dapat mempertahankan pola tersebut dan agak merosot.
“Pembenahan yang berlangsung adalah pembaruan positif karena pertumbuhan IHSG naik dengan sangat cepat selama bulan terakhir tanpa sempat membuat zona dasar (penggabungan) pada tingkatan-tingkatan tertentu atau titik dukungan resistansi serta atau angka psikologisnya,” demikian penjelasan Indri dalam laporannya, Rabu (14/5).
Meskipun demikian, dia menegaskan bahwa beberapa sentimen mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit lebih kuat. Ini disebabkan oleh pertemuan delegasi dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok di Swiss untuk membahas kebijakan tariff kedua negara tersebut.
Selanjutnya, Federal Reserve atau The Fed memilih untuk menjaga tingkat suku bunga patokan AS tetap antara 4,25% hingga 4,5%. Di sisi lain, indeks S&P500 Composite PMI Final Amerika Serikat merosot menjadi 50,6 pada April dari posisinya sebelumnya di 53,5.
Berikutnya, hal ini juga dipengaruhi oleh berbagai sentimen internal seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di kuarter I tahun 2025 yang mencatatkan peningkatan hingga 4,87% secara year-on-year (yoy). Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia untuk periode April mengalami sedikit kenaikan menjadi 121,7 dibanding dengan angka sebelumnya yakni 121,1. Sementara itu, tingkat pengangguran di tanah air per Februari 2025 menunjukkan tren positif dengan anjloknya indeks menjadi 4,76%.
Berdasarkan perasaan itu, para pemain pasar tetap sangat waspada saat memutuskan sesuatu dan kini sedang menyelidiki dampak-dampak yang bisa timbul di masa depan, terlebih lagi tentang pembicaraan antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang sedang berjalan,” ungkap Indri.
Akan tetapi, dia menyebutkan bahwa para pemain pasar merisaukan hal ini; bila pembicaraan di antara kedua negeri raksasa itu tak mendapatkan kejelasan, maka dapat timbul beruntutan permasalahan yang signifikan.
“Dari mulanya kenaikan inflasi, aktivitas ekonomi menjadi terhambat sehingga mengurangi harapan penurunan tingkat suku bunga acuan,” demikian katanya.